Sabtu, 07 September 2013

Unperfect C3

Unperfect
Main Pair : KYUMIN
Genre : Romance, Drama, Angst
Rate : T+
Warning : Mrs. Typo(s), GS
Diclaimer : Dijamin 100% member SJ milik dirinya sendiri, keluarga dan Tuhan YME. Don’t like, Don’t read! If you still read, you blind! Tidak menerima bash untuk pair!
AN: Lebih dianjurkan mendengar lagu sad milik SJ.

.

“Ini kurang ini berapa?”

Suara seorang yeoja terdengar begitu merdu memecah keheningan sore itu. Telunjuk tangan kanannya menunjuk serentetan angka pada buku berwarna merah. Matanya menatap intens seorang namja yang tengah menunduk dan berpikir keras.

“Coba dihitung pakai jari”

Suara itu terdengar lagi, tapi lebih menuntut. Sang namja langsung melihat ke sepuluh jarinya yang sudah berada di atas meja. Dia sedikit berpikir sejenak, kemudian membaca serentetan angka itu. Ini sulit—menurutnya.

“Minnie~ tak bisa, jari Kyunnie hanya ada sepuluh”

Sang namja merengek. Kesepuluh jarinya ia sodorkan pada yeoja yang duduk di sampingnya. Yeoja bernama Sungmin itu lantas melihat kesepuluh jari yang berukuran lebih besar darinya dengan senyum terkembang. Ada rasa geli sekaligus menyakitkan di sana.

“Ini Minnie tambahkan”

Sungmin menyodorkan kesepuluh jarinya, berharap dapat membantu sang namja berhitung. Kyuhyun yang melihat sepuluh jari tambahan mengembangkan senyumnya.

“18 dikurang 9 sama dengan …”

Kyuhyun mulai menghitung 18 jari itu, lalu satu per satu ia lipat sampai 9 jari itu terlipat untuk mendapatkan hasilnya. Dia melafalkan setiap hitungannya, membuat Sungmin harus mengulum senyum melihat muka Kyuhyun yang serius.

“9 Minnie~ hasilnya 9, yeay!”

Kyuhyun bersorak riang saat bisa menjawab pertanyaan tersulit—menurutnya—yang Sungmin berikan. Kyuhyun dengan bangganya menyodorkan bukunya pada Sungmin.

“Waahh Kyunnie sudah pintar” puji Sungmin sambil mengusap halus rambut ikal Kyuhyun.  

Beginilah rutinitas sore mereka. Belajar, lebih tepatnya Sungmin mengajari Kyuhyun. Ia tahu Kyuhyunnya pasti butuh pelajaran dasar. Walau Kyuhyun berkali-kali ngotot tidak mau belajar karena dia bilang ia juga dulu bersekolah. Nyatanya Kyuhyun lupa apa yang dipelajarinya dulu.

Aneh memang kenapa Sungmin mengajari Kyuhyun padahal usia Kyuhyun sudah 23 tahun. Namun, tak aneh kalau dulu Sungmin selalu sibuk mencari uang untuk kehidupan mereka. Ya… walau sekarang mereka juga masih kekurangan. Tapi setidaknya Sungmin sudah pandai mengatur uangnya.

“Kyunnie~ mulai besok Minnie bekerja dikedai Shin ahjumma. Dia sangat baik pada Minnie dan ingin membantu kita”

Sungmin mulai memberi penjelasan pada Kyuhyun. Ya, dia sudah diterima kerja di kedai milik Shin ahjumma. Dia membantu kedai itu untuk bersih-bersih.

“Yah berarti Kyunnie tak punya teman?” Tanya Kyuhyun polos.

Wajahnya sudah tertekuk cemberut, tanda merajuk. Wajar saja, biasanya Sungmin pergi tapi itu tak akan lama. Kyuhyun mengerti perbedaan kata ‘bekerja’ yang Sungmin bilang. Karena akhir-akhir ini Kyuhyun sangat senang membaca apa saja yang ia lihat. Pelajaran bahasalah yang ia suka, tak terlalu sulit.

“Heum, nanti setiap pulang Minnie bawain ice cream vanilla untuk Kyunnie ne

Shireo

“Mainan baru?”

Shireo

Starcraft?”

Shireo! Shireo! Shireo! Kyuhyunnie ingin Sungminnie nemenin Kyunnie!”

Blush

Sungmin merona mendengar perkataan Kyuhyun yang terdengar begitu posesif. Serangkaian kalimat yang Sungmin yakini tulus dari hati Kyuhyun. Entah namja itu mengerti atau tidak, tapi Sungmin sangat senang mendengarnya.

Kyuhyun yang tak mendapat respon segera berlari ke kamar dan membanting pintu kamarnya. Ngambek. Kekanakan? Hei, wajar bukan?

“Huft~”

Sungmin menghela napas berat mendengar bantingan pintu itu. Satu tugas lagi buat Sungmin. Meyakinkan Kyuhyun dan memberi penjelasan.

Ditariknya kedua kruk yang ada di sampingnya. Menopang sebentar kedua tangannya pada kruk itu untuk kemudian mengapitnya pada ketiaknya. Sungmin sedikit terhuyung begitu dia berdiri dan…

Bruk

Sungmin terjatuh karena satu kruknya yang ia pertahankan tersandung kursi makan yang tadi Kyuhyun duduki. Biasanya ini tidak terjadi, toh Sungmin sudah biasa memakai kruk ini. Namun, alasannya bukan itu. Mungkin karena tadi siang dia tak makan.

Persediaan beras di rumah sudah hampir habis dan itu hanya cukup untuk Kyuhyun sampai pagi datang. Kalau ia makan maka besok Kyuhyun tak bisa makan. Kalau dia tak makan, paling tidak dia bisa menahannya sampai besok bekerja.

Beruntunglah Sungmin mendapat bos yang baik yang akan memberinya makan siang saat istirahat. Shin ahjumma memang bukan orang lama dilingkungan Sungmin tapi, ia ramah pada Sungmin, berbeda dengan yang lainnya.

Kyuhyun yang mendengar suara itu segera keluar dan mendapati Sungmin yang terjatuh. Segera tangan besarnya menggendong Sungmin masuk ke kamar tanpa berkata-kata. Ditinggalkannya kruk using itu sendiri.

“Gwenchana?”

Sungmin hanya diam dan mengangguk seadanya. Kyuhyun sangat cekatan saat ini, membuat satu harapan muncul.

“Tunggu sebentar Kyunnie ambilkan kruknya ne

Tak lama Kyuhyun datang dengan kruk Sungmin yang berada di tangannya. Menaruhnya di sisi tempat tidur milik Sungmin. Matanya beberapa kali melirik ke arah kruk itu.

“Ini, Minnie tidur aja. Besok ‘kan Minnie bekerja, Kyunnie janji ga akan ngambek sama Minnie”

Cup

Kyuhyun mengecup panjang kening Sungmin. Mengusap lembut rambut halus nan wangi itu. Kemudian beranjak dari kamar Sungmin.

Jujur saja, setengah hatinya masih ingin merengek agar Sungmin tak bekerja. Tapi hati lainnya tergerak untuk membiarkan itu, walau dia sendiri tak mengerti apa itu sebenarnya.

~ Unperfect ~

Dua hari sudah Sungmin bekerja dan meninggalkan Kyuhyun sendirian dari pagi hingga malam menjelang. Namja itu terus saja bosan. Bahkan PSP yang selalu ia banggakan dan mainkan itu menganggur selama dua hari.

“Ish Minnie lama banget si. Kalo begini Kyunnie mending ikut bekerja saja”

Gerutuan-gerutuan kecil terdengar dari bibir itu. Menandakan sang pemilik benar-benar kesal dengan kesendiriannya.

“Kalo begini Kyunnie mau beres-beres rumah saja ahh. Biar Minnie senang sama Kyunnie”

Tangan-tangan besar itu langsung meraih apa saja untuk ia bereskan. Tak peduli itu benar atau salah, yang ia tahu Sungmin selalu melakukan hal-hal serupa dengan apa yang dilakukannya sekarang. Bayangan-bayangan Sungmin memujinya sekarang terlihat begitu nyata.

Ya, Kyuhyun sangat suka dipuji. Saat dimana tangan halus Sungmin mengusap lembut kepalanya dan membisikkan kata-kata indah atau saat Sungmin menciumnya. Itu benar-benar membuat Kyuhyun melayang. Hei, bagaimana pun juga Kyuhyun itu namja dewasa.

“Na nan a na”

Kyuhyun bersenandung kecil sambil menggerakkan sapunya asal. Kalau menurutnya sih itu sudah sama dengan gerakkan yang Sungmin lakukan. Setelah selesai dengan kamarnya, ia beralih ke kamar Sungmin.

Pertama ia memulai dengan tempat tidur Sungmin. kemudian beralih ke meja di sisi kanan kiri tempat tidur. Kemudian beralih ke barang-barang lainnya yang sekia Kyuhyun harus dibersihkan. Hey, Kyuhyun tak tahu mana yang besih dan tidak. Jadilah dia membersihkan semuanya yang ada.

Tek

Kyuhyun terdiam ketika sebuah kertas terjatuh dari meja. Diperhatikannya kertas itu sebentar, kemudian ia buka. Matanya berbinar menangkap tulisan yang ia mampu baca itu. Sebuah tulisan dari Tuan Cho.

~ Unperfect ~

Lelah, itulah yang dirasa Sungmin saat pergerakan tangannya yang menumpu berat badannya berada di kruk. Kerja tangannya memang lebih berguna dari pada kakinya. Ia pacu kruk using itu.

Hatinya begitu gembira karena rutinitas yang baru ia jalani ini. Kyuhyunnya pun tak merengek dengan ini, ya walau penolakan di awal. Selain kruk, ditangannya sudah ada sebuah kantong plastic hitam berisi makanan.

Sungguh ia tak pernah membayangkan kalau pertemuannya dengan Shin ahjumma akan membantunya. Bahkan yeoja paruh baya itu terlihat sangat tertarik saat Sungmin menceritakan perihal Kyuhyun.

“Kyunnie! Minnie pulang, membawa makanan enak”

Teriakan nyaring Sungmin serukan. Berharap namja yang ia tinggal menyahutnya dengan senang.

“Minnie pulang?”

Kyuhyun bertanya dengan wajah polosnya begitu Sungmin sudah berada di depannya. Tangan kanan Sungmin segera menyodorkan bungkusan plastic itu. Sementara yang satunya masih menahan bobotnya di kruk sebelahnya.

“Yeay makanan! Kajja makan Minnie~” seruan gembira Kyuhyun berikan.

.

Acara makan malam berjalan begitu tenang. Keduanya tak berhenti menebar senyum. Sungmin memulai ceritanya dan dibalas dengan seruan gembira Kyuhyun. Begitu juga sebaliknya, ia menceritakkan pekerjaannya. Dan benar saja apa yang Kyuhyun bayangkan. Ia mendapat pujian, elusan lembut dan sebuah kecupan singkat di pipinya.

“Kyunnie juga tadi menemukan surat dari appa Kyunnie”

“Uhuk uhuk…”

Sungmin terbatuk hebat saat serangkaian kalimat yang baru saja Kyuhyun serukan tertangkap gendang telinganya. Wajahnya memucat. Bayangan-bayangan tak mengenakkan muncul di kepalanya.

“Minum ini Minnie”

Sungmin tersadar saat Kyuhyun dengan panic memberikan segelas air. Wajahnya menyiratkan kepanikkan yang teramat.

‘Kyuhyun sudah bisa baca. Bagaimana ini’ pikir Sungmin.

Lelehan air mata tidak dapat Sungmin bending. Sambil meminum air, sambil menangis. Wajahnya masih menatap Kyuhyun sendu dengan aliran air mata.

Kyuhyun yang memang tak mengerti hanya mendekati Sungmin dan memeluk yeoja itu lembut. Mengusap punggungnya perlahan sambil bibirnya menyerukkan “Cup cup jangan nangis”

“Kyunnie membaca suratnya ya?” Tanya Sungmin hati-hati.

Kyuhyun menggernyit bingung dalam pelukannya. Kemudian ia lepas pelukan itu untuk melihat wajah Sungmin. tangannya tergerak untuk menghapus dua aliran air mata itu. Anggukan kecil menjadi jawaban atas pertanyaan Sungmin.

“Kyunnie udah bisa baca, makanya Kyunnie baca. Tapi Kyunnie tak mengerti apa yang Kyunnie baca. Sepertinya Kyunnie harus belajar lebih giat deh. Kyunnie ingin seperti orang dewasa yang bisa membaca Koran itu loh”

Deg

Kembali air mata itu mengalir. Sekarang Sungmin tersedu, tak ingin menutupinya lagi. Hatinya benar-benar sakit mendengar ucapan polo situ. Setengah hatinya lega karena Kyuhyun tak mengerti surat itu.

“Emang artinya apa sih, Minnie? Kenapa Minnie nangis terus?”

“Heum… Minnie menangis karena Minnie senang Kyunnie sudah pintar membaca dan ingin belajar dengan giat”

“Lalu artinya apa?”

“Artinya Appa Kyunnie sangat sayang sama Kyunnie, ah bahkan menintai Kyunnie”
“Benarkah? Berarti Appa Kyunnie mencintai Kyunnie seperti Kyunnie mencintai appa, umma dan Minnie ‘kan?”

“Heum. Benar itu”

“Tapi, kenapa appa Kyunnie tak pulang-pulang ya?”

“Mungkin banyak pekerjaan Kyunnie. Kyunnie sebaiknya bersama Minnie saja ya”

Kyuhyun mengangguk polos. Matanya berbinar mendengar perkataan-perkataan Sungmin. Ia begitu bahagia dapat membahagiakan Sungmin.

Sementara Sungmin sudah menangis kembali di dalam hati. Hatinya terasa sakit dan perih saat bersamaan. Kebohongannya sudah sangat banyak. Membohongi Kyuhyun dan bicara seolah-olah appanya menyayangi Kyuhyun. Menghibur Kyuhyun dengan perkataan yang belum tentu ada benarnya.

“Kyunnie, Minnie ingin tidur dengan Kyunnie”

“Benarkah?”

“Ne”

“Kajja!”

Bodohnya Sungmin. Ia yang membuat Kyuhyun berharap dan dia juga yang takut akan harapan itu. Yang lebih bodohnya adalah ia selalu mencari ketenangan dalam dekapan namja polos itu. Mempermainkannya kah? Tentu tidak! Sungmin hanya ingin menjaga hati Kyuhyun dan hatinya.

~ Unperfect ~

Hari demi hari, minggu demi minggu mereka jalani seperti biasa. Pekerjaan Sungmin semakin baik begitu pula dengan Kyuhyun makin pintar. Tentu saja pintar dalam artian Kyuhyun dan Sungmin.

“Huh, Kyunnie tak punya uang. Padahal bentar lagi Minnie ulang tahun. Masa Kyunnie terus yang dikasih kado. Pasti Minnie juga mau”

Kyuhyun dalam gumamannya di siang hari tanggal 30 Desember. Keluhan yang sudah dua hari ini ia ucapkan.

“Kyunnie harus mencari kerja! Ya harus!”

Kyuhyun bertekad. Mengangguk mantap dan mengepalkan tangannya kuat.

Sebuah kado memang sudah Kyuhyun rencanakan. Sebuah kruk yang kemarin ia lihat. Kruk bagus, bukan kruk kayu tua yang sudah lama Sungmin kenakan.

Hari ini juga Kyuhyun bertekad untuk mencari pekerjaan. Apalagi Sungmin tadi pai mengatakan kalau ia tak bisa pulang, karena kedai Shin ahjumma sangat ramai di hari-hari pergantian tahun. Kalau pun pulang mungkin tanggal satunya. Ini merupakkan kesempatan bagus bagi Kyuhyun.

Toh keduanya juga sudah berjanji akan bertemu di dekat Seoul Tower pada jam 12 malam. Ya, Sungmin membolehkan Kyuhyun keluar, karena merasa Kyuhyun sudah mulai mengerti dengan keadaan dunia. Hey, Sungmin tak mau dibilang sebagai pengurung atau pengekang Kyuhyun.

~ Unperfect ~

Langkah-langkah lebar seorang namja begitu terlihat disepanjang jalan Seoul. Keadaan malam yang dingin tak membuat namja itu gentar sama sekali. Sedari pagi namja itu mencari pekerjaan dan sampai sekarang belum ia dapati.

Entah namja itu tak peduli waktu atau memang tak tahu waktu. Berjalan di udara dingin pada jam tengah malam. Namun tekad tetaplah tekad. Cinta harus dibayar cinta. Pengorbanan harus dibayar pengorbanan.

Sampai langkah namja itu terhenti pada sebuah bangunan yang membuat matanya berbinar. Bangunan dengan lampu-lampu yang masih menyala dengan iringan music yang terdengar sampai luar. Membuat siapapun akan tersedot masuk ke dalamnya.

Sapphire Club” lirih namja itu. Di dalam hatinya ia membanggakan diri karena berhasil membaca bahasa yang terasa asing baginya.

Begitu masuk namja itu sudah disuguhkan dengan banyaknya orang-orang yang tengah meliukkan badan mereka. Bau-bau yang namja itu tak pernah hirup sebelumnya. Music yang baru kali ini ia dengar.

Sadar atau tidak tubuhnya ikut bergerak. Senyuman lebar yang mungkin dianggap bodoh bertengger di sana. Tanpa namja itu sadari seseorang tengah memperhatikannya. Tak lama orang itu menghampiri namja itu.

“Hai, dengan siapa kau kesini tampan?” Tanya orang tadi yang ternyata yeoja.

“Sendiri, noona. Kenapa?”

“Kau sepertinya salah tempat. Kenapa kau ke sini?”

“Aku mencari pekerjaan, noona. Apa noona bisa memberiku pekerjaan”

“Tentu. Kalau begitu ikut aku. Ireumi mwoeyo?”

“Cho Kyuhyun, noona

~ Unperfect ~

Kejadiannya begitu cepat. Kyuhyun masuk ke dalam suatu ruangan yang bisa disebut kamar di club itu. Begitu ia masuk ia disuguhkan dengan beberapa yeoja berpakaian sexy.

Yeoja-yeoja mulai bertanya namanya. Untuk apa dia kesini? Dan lainnya. Terkadang ada pujian. Namun lambat laun ucapan itu berubah menjadi sentuhan-sentuhan yang Kyuhyun tak mengerti.

Tubuhnya tak bisa digerakkan. Semuanya terkontrol dengan yeoja-yeoja itu. Hingga tubuhnya tak tertutup sehelai apapun. Rontaan-rontaan Kyuhyun lakukan namun ia tak bisa.

Badannya terasa sakit, terutama bagian selatan tubuhnya. Tangisnya pecah dengan teriakkan yang menggema. Air matanya membanjiri pipi mulusnya.

Sakit—entah apa itu ia merasa sakit dan jijik pada dirinya sendiri. Sesuatu yang Kyuhyun tak pernah ketahui apalagi pelajari. Perlakuan yeoja-yeoja itu membuatnya takut, muak sekaligus jijik.

“Minnie hiks… arghhh huuaaa sakiiitt hiks”

Isak tangis kembali terdengar. Tubuhnya dijamah dengan begitu brutal. Perkataan-perkataan yang terdengar manis malah membuat dirinya takut.

Kyuhyun menangis dalam malam panjang dengan beberapa yeoja. Tubuhnya lelah untuk menangis dan mengeluarkan sesuatu yang lagi-lagi tak Kyuhyun tahu. Beberapa tanda merah sudah tercipta akibat gigitan atau tanda apa pun.

Tersiksa. Ia berjanji tak akan pernah masuk ke tempat ini lagi. Kalau bukan demi kado untuk Sungmin ia tak akan mau. Ia berjanji.

~ Unperfect ~

Malam berganti malam. Lelah yang Sungmin rasakkan saat itu. Ini hari terakhirnya lembur ‘kan? Ia ingin cepat-cepat pergi ke Seoul Tower dan bertemu Kyuhyun di sana.

Membayangkan Kyuhyun yang menyambutnya dengan senyum lebar dan tangan yang merentang menunggu dipeluk. Ah… memikirkannya saja Sungmin sudah bersemu merah.
Kencan. Malam tahun baru dan hari ulang tahunnya. Semua pemikiran manis itu terlintas saat ia bingung harus memberi nama apa malam ini.

“Ahjumma pergi dulu ne”

Sungmin berpamitan dengan membungkuk sopan. Kruknya ia pacu secepat mungkin. Senyuman manis tak menghilang dari bibirnya.

Senang, eoh?

Tentu saja. Kyuhyun jarang-jarang membuat janji seperti ini. Apalagi di malam special buat Sungmin. Seperti ada kembang api di perutnya, Sungmin terus tersenyum. Tak sadar beberapa orang ikut tersenyum melihat senyum indahnya.

.

Tak jauh berbeda dengan Sungmin, Kyuhyun tengah berjalan dengan kruk baru yang berada di tangan kirinya dan satu kopor kecil di tangan satunya. Bibirnya menyunggingkan senyum. Berusaha untuk menutupi rasa sakitnya dengan mengingat Sungmin. Pikirannya hanya Sungmin dan Sungmin. Bagaimana yeoja itu akan memuji dan menciumnya.

Kalau begini maka akan hilang semua rasa sakitnya. Sebuah keinginan simple yang Kyuhyun pinta. Semoga Sungmin terus bersamanya dan tak ada lagi orang yang meninggalkannya. Simple, tapi tergantung takdir yang bermain.

.

Deg

Di situ, di sebuah zebra cross, keduanya terpisah. Senyuman indah tak bisa dihilangkan begitu saja dari wajah keduanya. Keadaan yang ramai pun tak bisa mengubah senyum itu.
Lalu lalang yang remain, malah membuat kesan tersendiri bagi mereka. Ayolah, tahun baru memang akan menjadi ramai, apalagi di tempat-tempat umum. Tapi, hey siapa yang suka kalau semuanya dipenuhi dengan bunyi ribut?

“Minnie!”

“Kyunnie!”

Sahutan itu mampu didengar oleh keduanya. Mengirimkan sinyal kebahagiaan yang belum pernah terjadi.

Kyuhyun tersenyum makin lebar sambil mengangkat kedua tangannya yang penuh. Tubuhnya berlari begitu kencang tak mempedulikkan sekitarnya.

“Kyunnie! Awas!”

Teriakkan yang samar-samar Kyuhyun dengar dari Sungmin. namun yang sekarang ia lihat adalah Sungmin yang juga tengah lari menuju dirinya dengan kruk tua itu.

“Minnie! Ini kado Minnie!”

Satu teriakkan lagi”

“Awas!”

Bruagh

Entah tubuh siapa duluan yang terjatuh, yang orang-orang lihat tubuh yang sedari tadi berteriak tengah tergeletak dengan tangan yang saling menyatu.

Hembusan napas yang tersendat hanya bisa kedua orang itu dengar. Senyum keduanya masih belum hilang, anehnya.

Saengil chukhahamnida, Lee Sungmin”

Gumawo

Saranghae

Nado
.

~ Unperfect ~

.

~Sudut Surga~

Tangan yang saling mengikat, menggenggam, melingkar atau apapun yang mungkin tak bisa dipisahkan. Wajah pemilik kedua tangan itu masih cerah, tersenyum begitu indah. Si yeoja merebahkan kepalanya di bahu si namja. Sementara si namja mengelus sayang rambut si yeoja. Nampaknya sebuah bangku juga bisa menjadi saksi cinta.

“Kau sudah bertemu appa dan ummamu Kyu?”

“Sudah. Kalau kau Min?”

“Sudah”

Saranghae Lee Sungmin”

Nado saranghae Cho Kyuhyun”

Keempat orang berpakaian sama menghampiri dua orang yang tengah duduk itu. Begitu mereka bersama, mereka bahagia dengan senyum yang tak memudar.

Inilah cinta. Inilah kasih sayang. Inilah keluarga. Inilah takdir. Cara ini hanya satu-satunya yang membawa mereka dalam kebahagian. Kebahagian sejati yang tak berakhir.

.

.

.

END

.

Apa itu? #plak
Kyu : anak durhaka #gebukgw \ min : jangan pukul yeobo #tarikgw \ kyu : kau tidak tahu apa yang dia lakukan? #tarikgw \ min : aku tahu, makanya aku ingin membersihkan tubuhmu #nundukmalu \ gw : bikin adek ya dad #tarikbajukyudad \ kyu : ne, tunggu di luar sana

.

Apa? Aisshhh saya bingung seriusan. Inilah akhirnya. Huh mau kasih tahu aja bagi yang minta Kyu sembuh, itu tak mungkin. Karena apa? Keterbelakangan mental, syaraf2 yang tak sempurna. Okelah dalam buku ‘Charlie Si Jenius Dungu’ kemungkinan sembuh ada dengan menyuntikkan apa gitu aku lupa dan itu harganya mahal banget. Sayangnya di tuh buku emang ga berhasil karena akhirnya mengalami kemunduran mental yang lebih parah dari kondisi sebelumnya atau mungkin bisa menyebabkan kematian. Nah di ff ini si kyu dad emang udah bloon dari lahir #kyudadtarikgw *abaikan*. Nah jadi ga bisa. Mian kalau tak sesuai. Dan gumawo yang udah mau baca nih ff, maaf dengan adegan nyempil yang ga ngenakan hati itu #tunjukadegankyucariduit. Bye bye bye bye

.

Mind To Review?

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Haduh mereka mati ㅠㅠ
tapi mereka bersatu... gak apa2lah
bagus nihh

Unknown mengatakan...

Haduh mereka mati ㅠㅠ
tapi mereka bersatu... gak apa2lah
bagus nihh

Posting Komentar

 
;